Langsung ke konten utama

Keladi Tikus Menghambat Sel Kanker

Tahukah Anda tanaman Keladi tikus yang tumbuh di sepanjang pulau Jawa, sebagian Kalimantan, Sumatera dan Papua? Mungkin tanaman ini masih terdengar asing di telinga. Keladi tikus merupakan tanaman sejenis talas dengan tinggi 25-30 cm, menyukai tempat lembab yang tak terkena sinar matahari langsung.

Nama keladi tikus diberikan karena mahkota bunganya berbentuk panjang kecil berwarna putih mirip dengan ekor tikus. Di China sering disebut sebagai Shui Banxai. Di Malaysia sering disebut dengan Rodent Tuber. Kalau di Indonesia biasa dikenal dengan Bira Kecil, Daun Panta Susu, Kalamaong, Ileung, Ki Babi dan Trenggiling mentik.

Daun umbi keladi tikus ribosome inacting protein, memiliki sifat antikanker yang berfungsi menghambat pertumbuhan sel kanker, menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat disekitarnya serta meredam munculnya sel kanker baru.

Bagi petani di Asia Timur, tanaman keladi tikus ini sudah tidak asing lagi. Ketika para penduduk desa menderita bisul atau masalah kulit lainnya akibat racun, maka ampas tanaman yang ditumbuk langsung diaplikasikan ke bagian tubuh yang luka.

Tanaman ini memiliki nama ilmiah Typhonium falgelliforme, mempunyai efek herbal yang cukup baik, diantaranya adalah hepatoprotektor, antibakteri dan immunomodulator. Bagian yang sering digunakan untuk herbal adalah seluruh bagian tanaman, baik itu daun, batang maupun akar.

Kandungan beberapa jenis asam lemak seperti asam laurat dan asam kaprat menyebabkan keladi tikus juga digunakan sebagai antibakteri. Beberapa bakteri yang merugikan bagi tubuh berhasil dihalau. Sari keladi tikus juga berkhasiat untuk membersihkan racun dalam tubuh serta membantu menetralisir racun narkoba.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspadai 5 gejala kanker serviks

Gejala kanker serviks seringkali disalahartikan sebagai gejala menstruasi biasa. Salah satu hal yang menyebabkan kanker serviks menjadi berbahaya adalah gejalanya yang tak jelas sehingga terlambat untuk dirawat dan diobati. Kanker serviks sering ditemukan ketika sudah sampai tahap sedang dan menunjukkan gejala berbeda antara satu wanita dan wanita lainnya. Untuk itu sebaiknya wanita selalu mewaspadai gejala kanker serviks yang tersembunyi, seperti dilansir oleh Health Me Up berikut ini. 1. Pendarahan yang tak normal Setiap wanita yang memiliki kanker serviks sering mengalami pendarahan yang tak normal pada vagina mereka. Pendarahan ini bisa bervariasi dari parah hingga biasa dalam sebulan. 2. Keputihan Salah satu tanda kanker serviks adalah peningkatan keputihan yang tak wajar. Meski begitu ini seringkali berbeda-beda pada wanita satu dan lainnya. Biasanya keputihan berbau tak sedap, kental, dan mengandung jamur. Jika Anda mengunjungi ahli kandungan, sebaiknya jelaskan pada dokter men...

Hindari minuman manis untuk perkecil risiko kanker selaput rahim

Takut gemuk mungkin sering dijadikan alasan wanita untuk tidak banyak-banyak minum soda dan minuman manis lainnya. Namun ternyata tidak hanya itu, sebuah studi baru mengungkap menghindari minuman tersebut juga dapat memperkecil risiko kanker endometrium atau selaput rahim di kemudian hari. Studi tersebut menemukan, wanita berusia lanjut yang minum banyak soda dan minuman manis lainnya saat muda cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kanker endometrium. Kanker yang dimaksud juga termasuk tumor di uterus yang menurut National Cancer Institute, sering terjadi pada wanita di usia 60 atau 70. Dalam studi baru, para peneliti menganalisa data pada lebih dari 23.000 wanita menopause di Iowa yang diikuti dari tahun 1986 hingga 2010. Mereka menemukan, peserta yang minum minuman manis dalam jumlah paling banyak memiliki risiko 78 persen lebih tinggi untuk mengalami tumor. Studi yang dipublikasi dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarker, & Prevention tersebut menyimpulka...

Mitos dan fakta tentang kanker payudara

Ada sejumlah mitos tentang kanker payudara yang berkembang di kalangan masyarakat, tapi bagaimana fakta yang sebenarnya? Ahli ilmu penyakit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ronald A Hukom, menepis mitos-motos itu dan menyampaikan fakta dalam acara Mom2MomTalk dengan tema dukungan bagi pengidap kanker payudara yang digelar Philips Healthcare Indonesia di Jakarta Selasa. Berikut beberapa mitos dan fakta mengenai kanker payudara: 1. Pemakaian deodoran dapat menyebabkan kanker payudara. "Banyak masyarakat yang menganggap bahwa penggunaan deodoran dapat memicu terjadinya kanker payudara, tapi sampai saat ini tidak ada laporan atau bukti yang kuat mengenai mitos ini," kata Ronald. 2. Mengkonsumsi makanan yang dibakar. Dokter yang juga bekerja di rumah sakit Kanker Dharmais Jakarta ini menyatakan, memakan makanan yang dibakar seperti sate dan ikan bakar memang dapat menyebabkan terjadinya kanker, namun ia menegaskan bukan kanker payudara, tapi kanker rongga mulut, ten...