Langsung ke konten utama

Kanker kulit bukan hanya karena matahari

Banyak orang berpikir, satu-satunya penyebab kanker kulit adalah sinar matahari. Ultraviolet A (UVA) dan UVB dari matahari memang bisa meningkatkan risiko kanker kulit. Tetapi tidak semua kanker kulit disebabkan oleh sinar matahari.

Beberapa hal lain yang juga dapat menyebabkan kanker kulit, seperti tato, bahan kimia tertentu, seperti teknologi penyamakan, tempat tidur, atau penyakit tertentu. Peneliti mengungkapkan beberapa hal lain yang dapat meningkatkan risiko kanker kulit seperti berikut ini.

- Lampu neon.
Lampu ramah lingkungan sebenarnya mengandung sinar ultraviolet. Tapi ini tidak menjadi masalah karena ada lapisan untuk bohlam. Meski begitu, jika ada lubang di lapisan tersebut, sinar UV bisa menerobos keluar. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jenis lampu tertentu dapat menghasilkan sinar UV, meskipun tidak ada penelitian telah menemukan hubungan kanker kulit dengan lampu ini.

- Radiasi sebelumnya.
Kulit yang telah terkena radiasi atau terapi untuk beberapa jenis kanker lainnya memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kulit. Demikian menurut American Cancer Society.

- Penyakit Parkinson.
Sebuah penelitian dalam Archives of Neurology menemukan bahwa pasien Parkinson memiliki risiko tinggi mengembangkan melanoma, salah satu bentuk kanker kulit. Penelitian menduga bahwa gen yang menyebabkan penyakit Parkinson dapat meningkatkan risiko kanker kulit.

- Merokok.
Penelitian ini juga menemukan hubungan antara merokok dengan kanker kulit. Dua penelitian menemukan bahwa sel kanker kulit lebih menonjol pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.

- Paparan bahan kimia.
Paparan bahan kimia dapat diperoleh dari pekerjaan atau tempat lain. Salah satunya adalah arsenik yang ditemukan dalam banyak pestisida pupuk industri, dan bahan kimia lain seperti parafin, tar, dan lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia dapat meningkatkan risiko kanker kulit non-melanoma.

- Mengemudi.
Penelitian menemukan kanker kulit lebih sering ditemukan pada sisi tubuh yang lebih sering terkena paparan sinar matahari saat mengemudi.

Lebih baik menghindari diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan kanker kulit tersebut.

Sumber: Kompas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deteksi kanker ovarium

Setelah kanker payudara, kanker ovarium merupakan 'bencana' bagi setiap wanita yang mengidapnya. Namun, 'bencana' bisa diatasi apabila kita telah mendeteksi sedini mungkin. Sebuah cara untuk mendeteksi kanker ovarium di stadium awal memiliki "potensi" untuk dikembangkan lebih lanjut. Tumor di ovarium sangat sulit di deteksi pada stadium awal, sehingga akan terlambat unruk mengobatinya ketika tumor itu ditemukan. Sebuah uji coba yang dilakukan oleh peneliti di Amerika Serikat, kepada 4.051 perempuan menunjukan sebuah metode yang bisa membedakan siapa yang membutuhkan pengobatan. Namun, penelitian lebih besar yang dilakukan di Inggris akan memberikan kesimpulan final saat prosesnya selesai pada 2015 mendatang. Ada tingkat kesembuhan hingga 90% ketika kanker ovarium berhasil dideteksi dini, dibandingkan dengan kurang dari 30% jika kanker ditemukan di stadium lanjut. Tak seperti kanker lainnya, gejala kanker ovarium yang umumnya seperti nyeri panggul dan perut ata

Deteksi dini benjolan di payudara

Wanita muda di usia produktif rawan terkena benjolan pada payudara, namun Anda tidak perlu cemas. Benjolan di payudara mungkin bukanlah kanker payudara, momok yang paling menakutkan bagi setiap orang. Sejauh ini, kanker payudara menempati posisi kedua dengan insiden sebesar 2181 kasus baru per tahun atau menempati 21% dari seluruh penderita kanker di Indonesia berdasarkan data Patologi Anatomi Indonesia 2006. Jumlah ini membengkak karena pasien yang datang untuk berobat ke dokter sudah pada stadium lanjut. Minimnya informasi yang diterima dan rasa malu membuat seorang wanita mengabaikan gejala awal kanker payudara. Padahal, dengan penanganan secara dini, kanker payudara bisa disembuhkan. “Benjolan di payudara bukan menjadi petaka bagi seorang wanita. Bila ditangani sejak dini dan menjalani pengobatan, maka diagnosa akan lebih cepat diketahui,” kata Angela Giselvania, spesialis onkologi di RS Gading Pluit pada acara yang seminar bertajuk “Mengenali, Mengatasi, dan Mencegah Benjolan di P

Waspadai 5 gejala kanker serviks

Gejala kanker serviks seringkali disalahartikan sebagai gejala menstruasi biasa. Salah satu hal yang menyebabkan kanker serviks menjadi berbahaya adalah gejalanya yang tak jelas sehingga terlambat untuk dirawat dan diobati. Kanker serviks sering ditemukan ketika sudah sampai tahap sedang dan menunjukkan gejala berbeda antara satu wanita dan wanita lainnya. Untuk itu sebaiknya wanita selalu mewaspadai gejala kanker serviks yang tersembunyi, seperti dilansir oleh Health Me Up berikut ini. 1. Pendarahan yang tak normal Setiap wanita yang memiliki kanker serviks sering mengalami pendarahan yang tak normal pada vagina mereka. Pendarahan ini bisa bervariasi dari parah hingga biasa dalam sebulan. 2. Keputihan Salah satu tanda kanker serviks adalah peningkatan keputihan yang tak wajar. Meski begitu ini seringkali berbeda-beda pada wanita satu dan lainnya. Biasanya keputihan berbau tak sedap, kental, dan mengandung jamur. Jika Anda mengunjungi ahli kandungan, sebaiknya jelaskan pada dokter men