Langsung ke konten utama

Mitos dan fakta tentang kanker payudara

Ada sejumlah mitos tentang kanker payudara yang berkembang di kalangan masyarakat, tapi bagaimana fakta yang sebenarnya?

Ahli ilmu penyakit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ronald A Hukom, menepis mitos-motos itu dan menyampaikan fakta dalam acara Mom2MomTalk dengan tema dukungan bagi pengidap kanker payudara yang digelar Philips Healthcare Indonesia di Jakarta Selasa.

Berikut beberapa mitos dan fakta mengenai kanker payudara:

1. Pemakaian deodoran dapat menyebabkan kanker payudara.

"Banyak masyarakat yang menganggap bahwa penggunaan deodoran dapat memicu terjadinya kanker payudara, tapi sampai saat ini tidak ada laporan atau bukti yang kuat mengenai mitos ini," kata Ronald.

2. Mengkonsumsi makanan yang dibakar.

Dokter yang juga bekerja di rumah sakit Kanker Dharmais Jakarta ini menyatakan, memakan makanan yang dibakar seperti sate dan ikan bakar memang dapat menyebabkan terjadinya kanker, namun ia menegaskan bukan kanker payudara, tapi kanker rongga mulut, tenggorokan, dan lambung.

3. Wanita yang tidak melakukan aktivitas seksual berisiko terkena kanker payudara.

"Tidak benar, yang jelas yang bisa saya katakan adalah wanita yang tidak memiliki anak dan wanita yang memiliki bayi pada saat berusia lebih dari 30, adalah kelompok wanita yang berisiko terkena kanker payudara," kata Ronald.

4. Menggunakan bra saat tidur.

Ia menyatakan, sama halnya dengan penggunaan deodoran, mitos ini tidak memiliki bukti yang kuat.

5. Ukuran payudara mempengaruhi resiko kanker payudara.

"Beberapa masyarakat menganggap bahwa ukuran payudara yang besar beresiko lebih besar daripada payudara kecil, namun tidak ada penelitian atau laporan yang valid mengenai kebenaran mitos ini," katanya.

6. Menyimpan ponsel di kantung baju.

Ronald menyatakan bahwa menyimpan ponsel di kantung baju memang dapat menyebabkan kanker payudara, namun itu berasal dari ponsel jenis lama karena mempunyai radiasi yang tinggi, bukan ponsel pintar zaman sekarang.

Sumber: Antara

Komentar

  1. mau nanya nie,, apakah kanker PD bisa hilang den gan sendirinya ?? soalnya istri saya tiba tiba gak sakit lagi

    BalasHapus
  2. Apakah sebelumnya istri Anda telah mengalami pengobatan? untuk mengetahui secara pasti istri Anda harus melakukan tes lab.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deteksi kanker ovarium

Setelah kanker payudara, kanker ovarium merupakan 'bencana' bagi setiap wanita yang mengidapnya. Namun, 'bencana' bisa diatasi apabila kita telah mendeteksi sedini mungkin. Sebuah cara untuk mendeteksi kanker ovarium di stadium awal memiliki "potensi" untuk dikembangkan lebih lanjut. Tumor di ovarium sangat sulit di deteksi pada stadium awal, sehingga akan terlambat unruk mengobatinya ketika tumor itu ditemukan. Sebuah uji coba yang dilakukan oleh peneliti di Amerika Serikat, kepada 4.051 perempuan menunjukan sebuah metode yang bisa membedakan siapa yang membutuhkan pengobatan. Namun, penelitian lebih besar yang dilakukan di Inggris akan memberikan kesimpulan final saat prosesnya selesai pada 2015 mendatang. Ada tingkat kesembuhan hingga 90% ketika kanker ovarium berhasil dideteksi dini, dibandingkan dengan kurang dari 30% jika kanker ditemukan di stadium lanjut. Tak seperti kanker lainnya, gejala kanker ovarium yang umumnya seperti nyeri panggul dan perut ata

Deteksi dini benjolan di payudara

Wanita muda di usia produktif rawan terkena benjolan pada payudara, namun Anda tidak perlu cemas. Benjolan di payudara mungkin bukanlah kanker payudara, momok yang paling menakutkan bagi setiap orang. Sejauh ini, kanker payudara menempati posisi kedua dengan insiden sebesar 2181 kasus baru per tahun atau menempati 21% dari seluruh penderita kanker di Indonesia berdasarkan data Patologi Anatomi Indonesia 2006. Jumlah ini membengkak karena pasien yang datang untuk berobat ke dokter sudah pada stadium lanjut. Minimnya informasi yang diterima dan rasa malu membuat seorang wanita mengabaikan gejala awal kanker payudara. Padahal, dengan penanganan secara dini, kanker payudara bisa disembuhkan. “Benjolan di payudara bukan menjadi petaka bagi seorang wanita. Bila ditangani sejak dini dan menjalani pengobatan, maka diagnosa akan lebih cepat diketahui,” kata Angela Giselvania, spesialis onkologi di RS Gading Pluit pada acara yang seminar bertajuk “Mengenali, Mengatasi, dan Mencegah Benjolan di P

Waspadai 5 gejala kanker serviks

Gejala kanker serviks seringkali disalahartikan sebagai gejala menstruasi biasa. Salah satu hal yang menyebabkan kanker serviks menjadi berbahaya adalah gejalanya yang tak jelas sehingga terlambat untuk dirawat dan diobati. Kanker serviks sering ditemukan ketika sudah sampai tahap sedang dan menunjukkan gejala berbeda antara satu wanita dan wanita lainnya. Untuk itu sebaiknya wanita selalu mewaspadai gejala kanker serviks yang tersembunyi, seperti dilansir oleh Health Me Up berikut ini. 1. Pendarahan yang tak normal Setiap wanita yang memiliki kanker serviks sering mengalami pendarahan yang tak normal pada vagina mereka. Pendarahan ini bisa bervariasi dari parah hingga biasa dalam sebulan. 2. Keputihan Salah satu tanda kanker serviks adalah peningkatan keputihan yang tak wajar. Meski begitu ini seringkali berbeda-beda pada wanita satu dan lainnya. Biasanya keputihan berbau tak sedap, kental, dan mengandung jamur. Jika Anda mengunjungi ahli kandungan, sebaiknya jelaskan pada dokter men