Langsung ke konten utama

70% Penyebab kematian di Ambon akibat kanker

Penyakit kanker masih menjadi momok yang paling berbahaya bagi setiap pengidapnya di tahap stadium lanjut. Bahkan, Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon menyebutkan penyakit kanker menempati urutan ke tujuh penyebab kematian warga Ambon pada tahun 2012.

"Data yang dihimpun sejak tahun 2012 menyatakan penyakit kanker yang merupakan penyakit tidak menular menempati urutan ke tujuh penyebab kematian warga Kota Ambon," kata Kadinskes Kota Ambon Treesye Tory saat membuka dialog interaktif kanker di Ambon, Kamis.

Menurut dia, laporan kematian warga menyebutkan 30 persen disebabkan oleh penyakit menular seperti TBC dan HIV Aids, sedangkan 70 persen lainnya disebabkan 70 persen lainnya disebabkan penyakit tidak menular seperti kanker, jantung.

"Kanker merupakan penyakit tidak menular tetapi presentasi kematian warga cukup tinggi karena penyakit ini, dan umumnya menyerang kaum perempuan," katanya.

Treesye mengatakan penyakit kanker yang umumnya diderita perempuan yakni miom, kista, kanker ovarium, payudara dan serviks.

"Penyakit ini yang umum ditemui karena saat pasien datang untuk memeriksa umumnya sudah berada pada stadium lanjut dan tidak melakukan pemeriksaan awal," katanya.

Ia mengakui warga Ambon umumnya juga tidak paham akan penyakit kanker dan masih menggunakan pengobatan tradisional dibandingkan perawatan medis.

Sebelumnya, kata Treesye, tahun 2012 pihaknya bekerja sama dengan Pertamina cabang ambon melakukan pemeriksaan papsmear kepada 400 orang warga Ambon dan hasilnya tidak ditemukan warga yang terinveksi.

"Kami bersyukur hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada 400 warga tidak ada yang terinveksi virus tetapi hal tersebut menjadi perhatian pihaknya agar masyarakat melakukan dteksi dini kanker," tandasnya.

Dialog interaktif kanker dilakukan pemerintah Kota (pemkot) Ambon bekerja sama dengan tim dokter national cancer centre Singapore menghadirkan empat dokter ahli kanker diantranya kanker kepala dan leher serta kanker payudara.

"Dokter ahli akan menyampaikan paparan serta memberikan sosilisasi kepada 200 perempuan yang secara khusus diundang," katanya.

Selain itu juga kaum perempuan dapat melakukan konsultasi tertutup dengan tim dokter untuk menyampaikan keluhan yang dialami.

"Seminar dan dialog interaktif digelar dalam rangka menyambut HUT ke-438 Kota Ambon pada 7 september 2013, serta memeberikan kesemptan bagi kaum perempuan untuk melakukan pemeriksaan secara gratis dengan tim ahli dari singapura," kata Treesye.

Rangkaian seminar tersebut, tim dokter juga melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haulussy Ambon untuk melihat langsung kondisi pasien kanker di rumah sakit tersebut.

"Kunjungan tersebut dilakukan untuk memberikan motivasi kepada para pasien sekaligus mengajak pasien untuk melakukan pemeriksaan lanjutan," katanya.

Sumber: Health Liputan6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspadai 5 gejala kanker serviks

Gejala kanker serviks seringkali disalahartikan sebagai gejala menstruasi biasa. Salah satu hal yang menyebabkan kanker serviks menjadi berbahaya adalah gejalanya yang tak jelas sehingga terlambat untuk dirawat dan diobati. Kanker serviks sering ditemukan ketika sudah sampai tahap sedang dan menunjukkan gejala berbeda antara satu wanita dan wanita lainnya. Untuk itu sebaiknya wanita selalu mewaspadai gejala kanker serviks yang tersembunyi, seperti dilansir oleh Health Me Up berikut ini. 1. Pendarahan yang tak normal Setiap wanita yang memiliki kanker serviks sering mengalami pendarahan yang tak normal pada vagina mereka. Pendarahan ini bisa bervariasi dari parah hingga biasa dalam sebulan. 2. Keputihan Salah satu tanda kanker serviks adalah peningkatan keputihan yang tak wajar. Meski begitu ini seringkali berbeda-beda pada wanita satu dan lainnya. Biasanya keputihan berbau tak sedap, kental, dan mengandung jamur. Jika Anda mengunjungi ahli kandungan, sebaiknya jelaskan pada dokter men...

Hindari minuman manis untuk perkecil risiko kanker selaput rahim

Takut gemuk mungkin sering dijadikan alasan wanita untuk tidak banyak-banyak minum soda dan minuman manis lainnya. Namun ternyata tidak hanya itu, sebuah studi baru mengungkap menghindari minuman tersebut juga dapat memperkecil risiko kanker endometrium atau selaput rahim di kemudian hari. Studi tersebut menemukan, wanita berusia lanjut yang minum banyak soda dan minuman manis lainnya saat muda cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kanker endometrium. Kanker yang dimaksud juga termasuk tumor di uterus yang menurut National Cancer Institute, sering terjadi pada wanita di usia 60 atau 70. Dalam studi baru, para peneliti menganalisa data pada lebih dari 23.000 wanita menopause di Iowa yang diikuti dari tahun 1986 hingga 2010. Mereka menemukan, peserta yang minum minuman manis dalam jumlah paling banyak memiliki risiko 78 persen lebih tinggi untuk mengalami tumor. Studi yang dipublikasi dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarker, & Prevention tersebut menyimpulka...

Mitos dan fakta tentang kanker payudara

Ada sejumlah mitos tentang kanker payudara yang berkembang di kalangan masyarakat, tapi bagaimana fakta yang sebenarnya? Ahli ilmu penyakit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ronald A Hukom, menepis mitos-motos itu dan menyampaikan fakta dalam acara Mom2MomTalk dengan tema dukungan bagi pengidap kanker payudara yang digelar Philips Healthcare Indonesia di Jakarta Selasa. Berikut beberapa mitos dan fakta mengenai kanker payudara: 1. Pemakaian deodoran dapat menyebabkan kanker payudara. "Banyak masyarakat yang menganggap bahwa penggunaan deodoran dapat memicu terjadinya kanker payudara, tapi sampai saat ini tidak ada laporan atau bukti yang kuat mengenai mitos ini," kata Ronald. 2. Mengkonsumsi makanan yang dibakar. Dokter yang juga bekerja di rumah sakit Kanker Dharmais Jakarta ini menyatakan, memakan makanan yang dibakar seperti sate dan ikan bakar memang dapat menyebabkan terjadinya kanker, namun ia menegaskan bukan kanker payudara, tapi kanker rongga mulut, ten...